Madhyamāgama
44. Kotbah tentang Perhatian
Demikianlah telah kudengar: Pada suatu ketika Sang Buddha sedang berdiam di Sāvatthī, di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika.
Pada waktu itu Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu:
“Jika seorang bhikkhu sering lupa dan tidak waspada penuh, ini merusak perhatian penuh dan kewaspadaan penuh. Tidak memiliki perhatian penuh dan kewaspadaan penuh merusak penjagaan indera-indera, penjagaan moralitas, tanpa penyesalan, mengalami kegembiraan, sukacita, ketenangan, kebahagiaan, konsentrasi, melihat dan mengetahui hal-hal sebagaimana adanya, kekecewaan, kebosanan, dan pembebasan. Dan ketiadaan pembebasan merusak [pencapaian] nirvana. Jika seorang bhikkhu tidak lupa dan memiliki kewaspadaan penuh, kondisi muncul untuk perhatian penuh dan kewaspadaan penuh. Jika ia memiliki perhatian penuh dan kewaspadaan penuh, kondisi muncul untuk penjagaan indera-indera, penjagaan moralitas, tanpa penyesalan, mengalami kegembiraan, sukacita, ketenangan, kebahagiaan, konsentrasi, melihat dan mengetahui hal-hal sebagaimana adanya, kekecewaan, kebosanan, dan pembebasan. Dan jika ia memiliki pembebasan, kondisi muncul untuk [pencapaian] nirvana.”
Ini adalah apa yang dikatakan Sang Buddha. Setelah mendengarkan perkataan Sang Buddha, para bhikkhu itu bergembira dan mengingatnya dengan baik.